Senin, 14 Desember 2015

Kumpulan Puisi



Setitik Pena Kesabaran
Ketika senja pagi mulai menaungi bumi
Ketika semangat-semangat juang mulai terhampar lebar
Semburat laksana tanpa ragu datang membekali
Nilai-nilai suci yang dahulunya hanya terlantarkan
.
Tak hiraukan pada diri yang hanya sekedarnya
Tuk salin jiwa-jiwa muda yang kini tengah bermuara
Mencari cita-cita murni yang akan ditempa
Pada kemuliaan cinta kasih sang pahlawan tanpa tanda
Jasa.

Tak hentinya kau ajarkan kami sebuah kehidupan
Sastra-sastra indah karya anak bangsa
Seakan, ilmu-ilmu itu tak pernah ada habisnya
Bergejolak ramai mengelilingi lingkungan cakrawala.
Inilah, generasi bangsa kita

Memajukan nilai-nilai penuh kepedulian
Tanpa dasar mengajari mereka-mereka yang tak mau tau arti dunia
Membekali mereka dengan sebuah cita-cita
Tetaplah maju, anak bangsa
Memajukan krama-krama pendidikan
Hingga mereka yang tua renta menanti kita
Menantikan jiwa-jiwa muda dalam pendidikan generasi bangsa.



Kenangan Itu Kita
Tanpa ditulispun, kenangan serupa buku
Lembar demi lembarnya selalu terbuka tiap kali
Kita mengingatnya. 
Iya,. Kita
Kenangan itu ibarat cermin. Dari bening dan buramnya
Dari utuh dan retaknya.
Jika kenangan itu adalah hati kita
Dititik itulah kita mengingatnya
Jika kenangan kita adalah pelangi senja, maka
Ditempat kita berdiri sekarang , aku yakin kita berbahagia.

Kenangan yang membawa dan menuntun
Kita ke masa berikutnya. Sebagai kita yang dilanggengkan dan bersama
Disaat sekarang dan esok selama mungkin.



20 Januari 2014
Bila sebuah raga lelah berjalan
Jiwa akan terasa letih
Tanpa ada yang mampu
Membelenggukan rasa dan asa
Berdiri sendiri tanpa ada paksaan
Tanpa apa rintangan
Ingin diri ini seperti itu
Bertahan sendiri,
Menepis segala kesukaran
Jika kaki ini mampu melangkah lebih jauh
Kan kulangkahkan dalam angan angin
Kulangkahkan untuk bertemu asa
Untuk menjadi insan yang lebih baik



24 januari 2014
Malam ini tak indah
Fatamorgana dalam senja telah pudar
Sang suryapun menenggelamkan mukanya
Dengan diiringi angin lembut yang berhembus

Aku hanya bisa meratapinya
Kesedihan yang tampak jelas dalam diriku
Dengan angkuh tanpa salah
Dia meninggalkanku,
Malam yang kacau
Kutak menemukan bayangnya
Hilang entah kemana!
Mungkin....
Pudar ditelan awan hitam



29 Januari 2014
Tangisku hantarkan duka
Pecah berderai bak hujan gerimis
Dulu diantara bunga-bunga itu
Awal kita bertemu
Dan kita berpenghujung pilu
Aku tahu akan kenangan itu
Aku rela akan perpisahan ini
Semoga indah dalam langkahmu
Do’aku kau bahagia disana
Kau kenang diriku disana
Selamat jalan kawanku.....




5 Februari 2014
Ayah
Ku kenang indah dirimu
Saat kau tinggalkan diriku
Kenyataan yang tak bisa dipungkiri
Kau pergi menyimpan luka dihati,
Ayah andaikan dirimu ada
Tak kan kusia-siakan waktu sedikitpun bersamamu
Akan kubuat harimu indah
Dan saat kau pergi,kau akan mengenangku,
Saat ini ingin kurasakan
Hangat peluk kasih sayangmu
Tapi takdir telah membawamu pergi
Selamat jalan ayah, Aku selalu menyayangimu



13 februari 2014
Ku torehkan tinta hitam ini
Agar kertaspun tau
Akan kuatnya rasaku padamu
ku torehkan syair syahdu ini
Untuk mengalirkan perasaan ini untukmu
Tahukah dikau
Ini rasa yang tak bisa diungkapkan
Rasa yang menggebu untuk dipercaya
Aku bimbang
Bingung akan perasaan ini
Pertama kujumpai dirimu
Terlintas rasa yang asing
Mungkinkah aku menyayangimu
Atau malah membencimu
Entahlah!! Akupun tidak tau

16 Februari 2014
Saat ratapan mulai terpungkiri
Degupan rindu itu kembali
Betapa tidak
Ketika ada rasa yang disebut sayang
Dan itu ada dalam benakku
Aku hanya mampu termangu
Ku sadari.....
Ini bukan tentang Romeo-Juliet
Bahkan juga bukan kisah Rama-Sinta
Ini hanya sebuah ikatan
Anatara aku dak kamu
Antara persahabatan dan kasih sayang
Dan banyak cerita diantara kita
Suka duka, canda tawa
Semua tertera dalam jiwa
Kupastikan engkau tahu

19 Februari 2014
Terkadang tak ada yang mengerti
Tentang aku
Dan segala yang ada padaku
Mereka mempermainkanku
Dan terkadang aku acuh!
Letih tak terurus
Tahukah engkau tentang hidup ini
Kucoba biarkan air mengalir dengan entengnya
Tak kutahan
Kerena segalanya telah kuserahkan
Bismillaaahhh...
insyaAllah hari ini bisa!



17 April 2014
Semoga engkau mengerti
Aku dan perasaan ini
Harusnya kau sadari
Betapa besar rasaku ini
Aku yang benar-benar terpuruk
Aku yang terlalu berdosa pada apa yang kurasa
Biarkan aku menelusuri perasaan ini
Disela-sela kegelapan hati
Kuturunkan kehidupanku
Biarkan darah ini mengalir
Bercucuran dalam persamaan antara hati dengan hati
Kelembapan dalam emosi
Aku begitu letih
Do’akan aku tuk mengerti
Bukan disini, namun tetap tumbuh dalam hati

24 April 2014
Sulit untuk meyakinkanmu
Bahwa rasa ini akan terus tumbuh
Meski dalam sayatan kepedihan
Semua kan terlampaukan
Kasihku...
Jika kau balas perasaan ini
Dengan cara yang menyakitkan
Juga kau balas sayangku dengan dusta
Semua itu tak mengapa
Kan ku relakan
Kobaran hatiku
Rintihan tangis kalbuku
Semua hanya tertuju padamu
Namun mencintaimu takkan kusesali
Karena hatiku yang memilih

26 April 2014
Hangat sinarnya peluk gelap malam
Cantik yang ia biaskan
Buat pujangga berangan
Dan syair yang tercipta,
Elok rupawan dalam purnamanya
Tak segan mata menatapnya
Rembulan ceritakan cinta,
Malam ini pula
Kau beberkan indahmu
Semarakkan senyumku
Temaramkan bahagiaku





8 Mei 2014
Hidup memang begini
Terkadang temaram
Hidup itu abu-abu
Terkadang berwarna terkadang juga suram
Tapi hidup ini telah merubahku
Semenjak kukenal sosok kamu
Iya kamu,,,,,
Sosok kamu telah merubah segalanya
Kini hidupku lebih terasa
Lebih berwarna, indah juga





10 mei 2014
Setiap hari ada saja yang mengusik hati ini
Batu-batu kerikil tajam menghalangi jalanku
Terkadang batu-batu itu juga menggores kakiku
Perih, pedih rasanya
Walaupun begitu aku tak pantang menyerah
Tetap kuteruskan langkah ini
Karena kuyakin setelah kerikil-kerikil ini
Akan kutemui
Jalan-jalan indah yang berbunga diatasnya
Digelar permadani-permadani yang bersulam sutra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar