Setitik Pena Kesabaran
Ketika
senja pagi mulai menaungi bumi
Ketika
semangat-semangat juang mulai terhampar lebar
Semburat
laksana tanpa ragu datang membekali
Tak
hiraukan pada diri yang hanya sekedarnya
Tuk
salin jiwa-jiwa muda yang kini tengah bermuara
Mencari
cita-cita murni yang akan ditempa
Pada
kemuliaan cinta kasih sang pahlawan tanpa tanda
Jasa.
Tak hentinya kau ajarkan kami sebuah
kehidupan
Sastra-sastra indah karya anak bangsa
Seakan, ilmu-ilmu itu tak pernah ada
habisnya
Bergejolak ramai mengelilingi lingkungan
cakrawala.
Inilah, generasi bangsa kita
Memajukan
nilai-nilai penuh kepedulian
Tanpa
dasar mengajari mereka-mereka yang tak mau tau arti dunia
Membekali
mereka dengan sebuah cita-cita
Tetaplah
maju, anak bangsa
Memajukan
krama-krama pendidikan
Hingga
mereka yang tua renta menanti kita
Menantikan
jiwa-jiwa muda dalam pendidikan generasi bangsa.
Kenangan Itu Kita
Tanpa ditulispun, kenangan serupa buku
Lembar demi lembarnya selalu terbuka tiap kali
Kita mengingatnya.
Iya,. Kita
Kenangan itu ibarat cermin. Dari bening dan buramnya
Dari utuh dan retaknya.
Jika kenangan itu adalah hati kita
Dititik itulah kita mengingatnya
Jika kenangan kita adalah pelangi senja, maka
Ditempat kita berdiri sekarang , aku yakin kita berbahagia.
Kenangan yang membawa dan menuntun
Kita ke masa berikutnya. Sebagai kita yang dilanggengkan
dan bersama
Disaat sekarang dan esok selama mungkin.
20 Januari 2014
Bila
sebuah raga lelah berjalan
Jiwa
akan terasa letih
Tanpa
ada yang mampu
Membelenggukan
rasa dan asa
Berdiri
sendiri tanpa ada paksaan
Tanpa
apa rintangan
Ingin
diri ini seperti itu
Bertahan
sendiri,
Menepis
segala kesukaran
Jika
kaki ini mampu melangkah lebih jauh
Kan
kulangkahkan dalam angan angin
Kulangkahkan
untuk bertemu asa
Untuk
menjadi insan yang lebih baik
24 januari 2014
Malam ini tak indah
Fatamorgana dalam senja
telah pudar
Sang suryapun
menenggelamkan mukanya
Dengan diiringi angin
lembut yang berhembus
Aku hanya bisa
meratapinya
Kesedihan yang tampak
jelas dalam diriku
Dengan angkuh tanpa
salah
Dia meninggalkanku,
Malam yang kacau
Kutak menemukan
bayangnya
Hilang entah kemana!
Mungkin....
Pudar ditelan awan
hitam
29
Januari 2014
Tangisku hantarkan duka
Pecah berderai bak hujan gerimis
Dulu diantara bunga-bunga itu
Awal kita bertemu
Dan kita berpenghujung pilu
Aku tahu akan kenangan itu
Aku rela akan perpisahan ini
Semoga indah dalam langkahmu
Do’aku kau bahagia disana
Kau kenang diriku disana
Selamat jalan kawanku.....
5 Februari 2014
Ayah
Ku kenang indah dirimu
Saat kau tinggalkan diriku
Kenyataan yang tak bisa dipungkiri
Kau pergi menyimpan luka dihati,
Ayah andaikan dirimu ada
Tak kan kusia-siakan waktu sedikitpun bersamamu
Akan kubuat harimu indah
Dan saat kau pergi,kau akan mengenangku,
Saat ini ingin kurasakan
Hangat peluk kasih sayangmu
Tapi takdir telah membawamu pergi
Selamat jalan ayah, Aku selalu menyayangimu
13 februari 2014
Ku torehkan tinta hitam ini
Agar kertaspun tau
Akan kuatnya rasaku padamu
ku torehkan syair syahdu ini
ku torehkan syair syahdu ini
Untuk mengalirkan perasaan ini
untukmu
Tahukah dikau
Ini rasa yang tak bisa diungkapkan
Rasa yang menggebu untuk dipercaya
Aku bimbang
Bingung akan perasaan ini
Pertama kujumpai dirimu
Terlintas rasa yang asing
Mungkinkah aku menyayangimu
Atau malah membencimu
Entahlah!! Akupun tidak tau
16 Februari 2014
Saat ratapan mulai terpungkiri
Degupan rindu itu
kembali
Betapa tidak
Ketika ada rasa yang
disebut sayang
Dan itu ada dalam benakku
Aku hanya mampu
termangu
Ku sadari.....
Ini bukan tentang
Romeo-Juliet
Bahkan juga bukan kisah
Rama-Sinta
Ini hanya sebuah ikatan
Anatara aku dak kamu
Antara persahabatan dan
kasih sayang
Dan banyak cerita
diantara kita
Suka duka, canda tawa
Semua tertera dalam
jiwa
Kupastikan engkau tahu
19 Februari 2014
Terkadang tak ada yang mengerti
Tentang aku
Dan segala yang ada padaku
Mereka mempermainkanku
Dan terkadang aku acuh!
Letih tak terurus
Tahukah engkau tentang hidup ini
Kucoba biarkan air mengalir
dengan entengnya
Tak kutahan
Kerena segalanya telah
kuserahkan
Bismillaaahhh...
insyaAllah hari ini bisa!
17 April 2014
Semoga engkau mengerti
Aku dan perasaan ini
Harusnya kau sadari
Betapa besar rasaku ini
Aku yang benar-benar
terpuruk
Aku yang terlalu
berdosa pada apa yang kurasa
Biarkan aku menelusuri
perasaan ini
Disela-sela kegelapan
hati
Kuturunkan kehidupanku
Biarkan darah ini
mengalir
Bercucuran dalam
persamaan antara hati dengan hati
Kelembapan dalam emosi
Aku begitu letih
Do’akan aku tuk
mengerti
Bukan disini, namun
tetap tumbuh dalam hati
24 April 2014
Sulit untuk meyakinkanmu
Bahwa rasa ini akan terus tumbuh
Meski dalam sayatan kepedihan
Semua kan terlampaukan
Kasihku...
Jika kau balas perasaan ini
Dengan cara yang menyakitkan
Juga kau balas sayangku dengan dusta
Semua itu tak mengapa
Kan ku relakan
Kobaran hatiku
Rintihan tangis kalbuku
Semua hanya tertuju padamu
Namun mencintaimu takkan kusesali
Karena hatiku yang memilih
26 April 2014
Hangat sinarnya peluk
gelap malam
Cantik yang ia biaskan
Buat pujangga berangan
Dan syair yang
tercipta,
Elok rupawan dalam
purnamanya
Tak segan mata
menatapnya
Rembulan ceritakan
cinta,
Malam ini pula
Kau beberkan indahmu
Semarakkan senyumku
Temaramkan bahagiaku
8 Mei 2014
Hidup
memang begini
Terkadang
temaram
Hidup
itu abu-abu
Terkadang
berwarna terkadang juga suram
Tapi
hidup ini telah merubahku
Semenjak
kukenal sosok kamu
Iya
kamu,,,,,
Sosok
kamu telah merubah segalanya
Kini
hidupku lebih terasa
Lebih
berwarna, indah juga
10
mei 2014
Setiap hari ada saja yang mengusik
hati ini
Batu-batu kerikil tajam menghalangi
jalanku
Terkadang batu-batu itu juga menggores
kakiku
Perih, pedih rasanya
Walaupun begitu aku tak pantang
menyerah
Tetap kuteruskan langkah ini
Karena kuyakin setelah kerikil-kerikil
ini
Akan kutemui
Jalan-jalan indah yang berbunga
diatasnya
Digelar permadani-permadani yang
bersulam sutra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar