Senin, 14 Desember 2015

Laporan Observasi Tentang Anak Jalanan Dibawah Umur



LAPORAN HASIL OBSERVASI
MATA KULIAH SOSIOLOGI
 “FENOMENA BANYAKNYA ANAK JALANAN DIBAWAH UMUR”



KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb                                          

Segala puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan limpahan rahmatNya lah maka kelompok kami dapat menyelesaikan tugas laporan observasi mata kuliah Sosiologi dengan lancar.
Berikut ini kelompok kami menyajikan sebuah laporan observasi mata kuliah Sosiologi yang bertujuan untuk memenuhi nilai mata kuliah Sosiologi dan tugas UTS Sosiologi agar kami bisa menuntaskan nilai UTS Sosiologi dengan baik serta bisa memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Melalui kata pengantar ini kelompok kami, juga meminta maaf dan harap maklum apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun kekurangan materi dalam makalah observasi ini. .

Wasalamualaikum. Wr. Wb



                                                                                    Malang, Oktober  2015


                                                                                    Penulis,

BAB I
PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang
            Sampai saat ini, Indonesia masih tergolong Negara yang sedang maju  dan belum mampu menyelesaikan masalah kemiskinan. Penyebab dari semua itu antara lain adalah jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang memadai dan kesempatan kerja yang minim.
           Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka bekerja apa saja asalkan mendapatkan uang untuk makan sehari-hari. Biaya pendapatan mereka tidak seimbang dengan biaya pengeluaran, sehingga mereka rela memanfaatkan anak-anak dibawah umur untuk menjadi budak mereka seperti menjadi pengemis, pengamen (anak jalanan) demi menopang pendapatan mereka.
           Hidup dijalanan tidak memungkinkan orang hidup berkeluarga, tidak memiliki kebebasan pribadi, hidup dijalanan akan dianggap hidup yang paling hina. Keberadaan anak jalanan ini sebenarnya sangat meresahkan masyarakat, selain mengganggu aktifitas masyarakat di jalan raya, mereka juga merusak keindahan kota, bahkan terkadang ada masyarakat yang mengadopsi anak jalanan dibawah umur itu untuk disekolahkan dan dibiayai kehidupannya. Dan tidak sedikit juga kasus kriminal yang dilakukan oleh anak jalanan, seperti mencopet bahkan mencuri, meski para anak jalanan itu melakukannya dengan terpaksa.
            Oleh sebab itulah, apabila masalah anak jalanan dibawah umur tidak segera mendapatkan penanganan, maka dampaknya akan merugikan diri sendiri, keluarga, masyarakat serta negara Indonesia sendiri yang tidak bisa mencetak generasi masa mendatang dengan pendidikan.
            Maka melihat dari latar belakang tersebut, kami Mahasiswa Mahasiswi Semester 1D Fakultas Hukum melakukan observasi secara langsung mewawancarai para anak jalanan dibawah umur, serta mewawancarai masyarakat akan adanya anak jalanan dibawah umur yang semakin banyak di Indonesia ini.


b.      Pertanyaan
  • Apakah ada harapan dan cita-cita lain selain menjadi anak jalanan?
  • Jika pemerintah memberikan pendidikan gratis, apakah kalian sanggup belajar dengan giat dan membuat indonesia banyak memiliki masyrakat yang kaya akan ilmu serta memajukan Indonesia dimasa akan datang? Berikan alasan akan jawaban anda.
  • Apa dan bagaimana strategi yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah anak jalanan dibawah umur?
  • Bagaimana pendapat anda tentang adanya fenomena bahwa anak jalanan diperbudak/dipekerjakan oleh para preman, sehingga hasil jerih payah anak jalanan tersebut dimakan oleh para preman?
  • Menurut anda apa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya anak jalanan?
  • Apa harapan anda terhadap anak-anak jalanan dibawah umur yang semakin hari semakin bertambah?




BAB II
Ø  Responden 1
Nama              : Diky Trian
Alamat            : Gadang Mergosono
Umur               : 14 thn
Pekerjan         :-
Pertanyaan     : Apakah ada harapan dan cita-cita lain selain menjadi anak jalanan?
Jawaban          : Ada, saya sering bermimpi untuk menjadi pilot, keluarga saya tidak mampu, terkadang saya juga sering iri melihat anak-anak orang kaya. Mereka bisa naik mobil. Kalau saya lewat tempat makan yang besar gitu saya juga ingin masuk kedalamnya. Saya sekarang hanya bisa membantu orang tua saya dengan mengamen. Mengamen menurut saya hal yang menyenangkan, disini saya juga bersama anak-anak  lain yang senasib dengan saya.

Ø  Responden 2
Nama              : Muhammad Syaiful
Alamat            : Kerebet
Umur               : 16 thn
Pekerjaan       :-
Pertanyaan     : Jika pemerintah memberikan pendidikan gratis, apakah kalian sanggup belajar dengan giat dan membuat indonesia banyak memiliki masyrakat yang kaya akan ilmu serta memajukan Indonesia dimasa akan datang? Berikan alasan akan jawaban anda.
Jawaban          : Saya mau aja sekolah gratis, sekarang juga sudah ada sekolah khusus anak jalanan di Sukun, tapi saya tidak menjamin Indonesia memiliki generasi yang kaya akan ilmu kalau anak jalanan masih  ada dimana-mana. Saya rasa kalau belajar giat mungkin tidak begitu giat juga, saya merasa senang merasa bebas kalau hidup seperti ini. Orang tua saya juga biasa saja, mereka malah sibuk dengan pekerjaan mereka, mereka tidak peduli juga kalau saya bergabung dengan anak-anak punk lainnya.

Ø  Responden 3
Nama              : Edy Yulyus Prawiro S.Hut
Alamat            : Desa Talang RT 03/05 Saronggi Sumenep
Umur               : 22 thn
Pekerjaan       : Pegawai Swasta
Pertanyaan     : Apa dan bagaimana strategi yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah anak jalanan dibawah umur?
Jawaban          : Pada dasarnya fenomena anak jalanan bukan hasil dari dari sebab siapa akan tetapi dari beberapa problem antara lain (ekonomi, broken home, dan bisa jadi disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah) oleh karena itu perlu banyak pembenahan dari banyak sektor, salah satunya dengan diadakannya pendidikan gratis untuk anak jalanan dibawah umur serta mendirikan sekolah-sekolah khusus para mereka anak jalanan. Pemerintah hendaknya juga mengontrol anak jalanan yang biasanya berbuat buruk dengan cara menurunkan para Satpol PP untuk mengamankan mereka, bisa juga dengan razia anak jalanan setiap bulannya.

Ø  Responden 4
Nama              : Rina Ulfianti
Alamat             : Jln Trunojoyo No. 74 Batu
Umur               : 20 thn
Pekerjaan       : Mahasiswi
Pertanyaan     : Bagaimana pendapat anda tentang adanya fenomena bahwa anak jalanan diperbudak/dipekerjakan oleh para preman, sehingga hasil jerih payah anak jalanan tersebut dimakan oleh para preman?
Jawaban          : Sebenarnya hal seperti itu sudah sering terjadi, seharusnya pemerintah lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan di Indonesia ini, sehingga para preman itu bekerja dan tidak memperbudak anak dibawah umur untuk menjadi anak jalanan seperti pengemis pengamen dll. Selain itu, anak jalanan dibawah umur yang ada di negara kita ini bisa terkurangi dan mereka bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Tapi apa boleh buat, kita sama-sama sebagai masyarakat, kita hanya bisa menunggu keputusan pemerintah. Kalau saya mampu untuk untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk mereka saya pasti sudah akan membuatnya, tapi posisi saya disini tidak  mampu untuk melakukan semua itu.


Ø  Responden 5
Nama              : Pramitha Lidya Yanuarista
Alamat            : Jln Tirto Utomo Gang 6 Tlogomas
Umur               : 19 thn
Pekerjaan       : Mahasiswi
Pertanyaan     : Menurut anda apa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya anak jalanan?
Jawaban          : Menurut saya keberadaan anak jalanan tentunya mempunyai latar belakang dan alasan berbeda, salah satu alasan mereka menjadi anak jalanan karena tekanan sosial ekonomi orang tuanya yang tidak cukup untuk biaya hidup sehari-hari sehingga mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, ada pula anak jalanan yang melakukan pekerjaan tersebut demi mendapatkan uang untuk biaya hidupnya.

Ø  Responden 6
Nama              : Afifah Nur Kumalasari
Alamat            : Jln Tirto Utomo Gang 3 No 11 Tlogomas
Umur               : 21 thn
Pekerjaan       : Mahasiswi
Pertanyaan     : Apa harapan anda terhadap anak-anak jalanan dibawah umur yang semakin hari semakin bertambah?
Jawaban          : Saya sangat menyayangkan adanya anak jalanan dibawah umur yang seharusnya diusia mereka masih harus bersekolah dan menikmati masa anak – anaknya. Saya berharap pemerintah mengurangi beban mereka dengan cara memberi pendidikan atau kursus secara gratis agar mereka bisa menimba ilmu dan mendapat kerja yang lebih layak.


BAB III
KESIMPULAN
. A. Kesimpulan
·        Kesimpulan responden 1
Meskipun mereka anak jalanan, ternyata mereka juga mempunyai cita-cita yang tinggi, mereka juga ingin hidup layak seperti yang lainnya. Kebanyakan dari mereka sebenarnya juga tidak menghendaki hidup dijalanan seperti mengamen.
·        Kesimpulan responden 2
Meskipun pemerintah membuat sekolah khusus untuk anak-anak jalanan, itu semua tidak menjamin mereka untuk bisa belajar dengan giat. Karena setiap anak jalanan mempunyai niat/semangat belajar yang berbeda-beda.
·        Kesimpulan responden 3
Untuk mengurangi banyaknya jumlah anak jalanan di Indonesia sebaiknya pemerintah lebih sering mengadakan razia anak jalanan, agar menimbulkan jera/ketakutan.
·        Kesimpulan responden 4
Preman yang memperbudakkan anak dibawah umur untuk menjadi anak jalanan kebanyakan adalah orang penganguran, mereka bingung karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup yang dapat menampungya, lalu para preman terjun ke dunia yang bebas seperti hidup dijalanan dan mereka berbuat semena-mena. Bahkan para preman itu sudah kebal dengan para pengaman jalanan.
·        Kesimpulan responden 5
Anak jalanan dibawah umur kebanyakan melakukan pekerjaan seperti mengamen disebabkan maslah ekonomi, kebutuhan mereka banyak yang tidak terpenuhi tetapi pendapatan mereka tidak ada.
·        Kesimpulan responden 6
Harapan masyarakat kepada pemerintah adalah dengan adanya sekolah gratis untuk orang yang kurang mampu ekonominya. Karena saying sekali jika anak-aak di Indonesia yang di bawah umur tidak mendapat pendidikan yang layak.
B. Analisa
·        Analisa kesimpulan 1
Anak jalanan juga berhak mempunyai cita-cita yang tinggi dan harus berusaha untuk meraihnya.
·        Analisa kesimpulan 2
Kegigihan anak jalanan untuk belajar itu didasari oleh niat masing-masing individu.
·        Analisa kesimpulan 3
Pemerintah hendaknya lebih sering menugaskan para satpol pp untuk mengamankan/razia anak jalanan di bawah umur.
·        Analisa kesimpulan 4
Preman yang memperbudakkan anak di bawah umur untuk menjadi pengikut mereka sebenarnya didorong oleh faktor kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia.
·        Analisa kesimpulan 5
Tingkat ekonomi yang rendah menyebabkan anak di bawah umur untuk melakukan pekerjaan seperti mengamen yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka.
·        Analisa kesimpulan 6
Pemeritah hendaknya membuat system sekolah gratis untuk anak-anak miskin, agar mereka bisa belajar dan nantinya menjadi orang sukses dengan mendapatkan pekerjaan yang lebuh layak. 
D. Saran
            Sebaiknya pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup, dan merekrut pekerjanya dari dalam negara Indonesia sendiri, tanpa mencari-cari pekerja luar negri yang berdomisili di Indonesia. Karena itu semua menyebabkan banyak pengangguran di Indonesia, yang nantinya di khawatirkan para pengangguran itu lebih suka terjun/kerja dijalanan seperti mengamen, mencopet, mengemis, dan sangat disayangkan kalau para pengangguran itu melibatkan anak dibawah umur untuk membantu mereka dalam menjalankan aksinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar