LAPORAN HASIL OBSERVASI
MATA KULIAH SOSIOLOGI
“FENOMENA BANYAKNYA ANAK JALANAN
DIBAWAH UMUR”
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. Wr.
Wb
Segala puji dan syukur
kami ucapkan atas kehadirat Allah swt, karena atas berkat dan limpahan
rahmatNya lah maka kelompok kami dapat menyelesaikan tugas laporan observasi
mata kuliah Sosiologi dengan lancar.
Berikut ini kelompok
kami menyajikan sebuah laporan observasi mata kuliah Sosiologi yang bertujuan
untuk memenuhi nilai mata kuliah Sosiologi dan tugas UTS Sosiologi agar kami
bisa menuntaskan nilai UTS Sosiologi dengan baik serta bisa memberikan manfaat
bagi para pembacanya.
Melalui kata pengantar
ini kelompok kami, juga meminta maaf
dan harap maklum apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun kekurangan
materi dalam makalah observasi ini. .
Wasalamualaikum. Wr. Wb
Malang, Oktober
2015
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
a.
Latar Belakang
Sampai saat ini, Indonesia masih tergolong Negara yang sedang
maju dan belum mampu menyelesaikan masalah kemiskinan. Penyebab dari semua itu antara lain adalah
jumlah pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan lapangan pekerjaan yang
memadai dan kesempatan kerja yang minim.
Akibatnya,
untuk memenuhi kebutuhan hidup, mereka bekerja apa saja asalkan mendapatkan
uang untuk makan sehari-hari. Biaya pendapatan mereka tidak seimbang dengan
biaya pengeluaran, sehingga mereka rela memanfaatkan anak-anak dibawah umur
untuk menjadi budak mereka seperti menjadi pengemis, pengamen (anak jalanan)
demi menopang pendapatan mereka.
Hidup dijalanan tidak memungkinkan orang hidup berkeluarga, tidak memiliki kebebasan
pribadi, hidup dijalanan akan dianggap hidup yang paling hina. Keberadaan anak jalanan ini sebenarnya sangat meresahkan masyarakat, selain
mengganggu aktifitas masyarakat di jalan raya, mereka juga merusak keindahan
kota, bahkan terkadang ada masyarakat
yang mengadopsi anak jalanan dibawah umur itu untuk disekolahkan dan dibiayai
kehidupannya. Dan tidak sedikit juga kasus kriminal yang
dilakukan oleh anak jalanan, seperti mencopet bahkan mencuri, meski para anak jalanan itu melakukannya dengan terpaksa.
Oleh
sebab itulah, apabila masalah anak jalanan dibawah umur tidak segera
mendapatkan penanganan, maka dampaknya akan merugikan diri sendiri, keluarga,
masyarakat serta negara Indonesia sendiri yang tidak bisa mencetak generasi
masa mendatang dengan pendidikan.
Maka
melihat dari latar belakang tersebut, kami Mahasiswa Mahasiswi Semester 1D
Fakultas Hukum melakukan observasi secara langsung mewawancarai para anak
jalanan dibawah umur, serta mewawancarai masyarakat akan adanya anak jalanan
dibawah umur yang semakin banyak di Indonesia ini.
b.
Pertanyaan
- Apakah ada harapan dan cita-cita lain selain menjadi anak jalanan?
- Jika pemerintah memberikan pendidikan gratis, apakah kalian sanggup belajar dengan giat dan membuat indonesia banyak memiliki masyrakat yang kaya akan ilmu serta memajukan Indonesia dimasa akan datang? Berikan alasan akan jawaban anda.
- Apa dan bagaimana strategi yang bisa digunakan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah anak jalanan dibawah umur?
- Bagaimana pendapat anda tentang adanya fenomena bahwa anak jalanan diperbudak/dipekerjakan oleh para preman, sehingga hasil jerih payah anak jalanan tersebut dimakan oleh para preman?
- Menurut anda apa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya anak jalanan?
- Apa harapan anda terhadap anak-anak jalanan dibawah umur yang semakin hari semakin bertambah?
BAB
II
Ø Responden 1
Nama : Diky Trian
Alamat : Gadang Mergosono
Umur : 14 thn
Pekerjan :-
Pertanyaan :
Apakah ada harapan dan cita-cita lain selain menjadi anak jalanan?
Jawaban : Ada, saya sering bermimpi untuk menjadi pilot,
keluarga saya tidak mampu, terkadang saya juga sering iri melihat anak-anak
orang kaya. Mereka bisa naik mobil. Kalau saya lewat tempat makan yang besar
gitu saya juga ingin masuk kedalamnya. Saya sekarang hanya bisa membantu orang
tua saya dengan mengamen. Mengamen menurut saya hal yang menyenangkan, disini
saya juga bersama anak-anak lain yang
senasib dengan saya.
Ø Responden 2
Nama : Muhammad Syaiful
Alamat : Kerebet
Umur : 16 thn
Pekerjaan :-
Pertanyaan : Jika pemerintah memberikan pendidikan gratis, apakah kalian sanggup belajar
dengan giat dan membuat indonesia banyak memiliki masyrakat yang kaya akan ilmu
serta memajukan Indonesia dimasa akan datang? Berikan alasan akan jawaban anda.
Jawaban : Saya mau aja sekolah gratis, sekarang juga sudah
ada sekolah khusus anak jalanan di Sukun, tapi saya tidak menjamin Indonesia
memiliki generasi yang kaya akan ilmu kalau anak jalanan masih ada dimana-mana. Saya rasa kalau belajar giat
mungkin tidak begitu giat juga, saya merasa senang merasa bebas kalau hidup
seperti ini. Orang tua saya juga biasa saja, mereka malah sibuk dengan
pekerjaan mereka, mereka tidak peduli juga kalau saya bergabung dengan
anak-anak punk lainnya.
Ø Responden 3
Nama : Edy Yulyus Prawiro S.Hut
Alamat : Desa Talang RT 03/05 Saronggi Sumenep
Umur : 22 thn
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Pertanyaan : Apa dan
bagaimana strategi yang bisa
digunakan oleh pemerintah untuk mengurangi jumlah anak jalanan dibawah umur?
Jawaban : Pada dasarnya fenomena anak jalanan bukan hasil
dari dari sebab siapa akan tetapi dari beberapa problem antara lain (ekonomi,
broken home, dan bisa jadi disebabkan oleh tingkat pendidikan yang rendah) oleh
karena itu perlu banyak pembenahan dari banyak sektor, salah satunya dengan
diadakannya pendidikan gratis untuk anak jalanan dibawah umur serta mendirikan
sekolah-sekolah khusus para mereka anak jalanan. Pemerintah hendaknya juga
mengontrol anak jalanan yang biasanya berbuat buruk dengan cara menurunkan para
Satpol PP untuk mengamankan mereka, bisa juga dengan razia anak jalanan setiap
bulannya.
Ø Responden 4
Nama : Rina Ulfianti
Alamat : Jln Trunojoyo No. 74 Batu
Umur : 20 thn
Pekerjaan : Mahasiswi
Pertanyaan :
Bagaimana pendapat anda tentang
adanya fenomena bahwa anak jalanan diperbudak/dipekerjakan oleh para preman,
sehingga hasil jerih payah anak jalanan tersebut dimakan oleh para preman?
Jawaban : Sebenarnya hal seperti itu sudah sering terjadi,
seharusnya pemerintah lebih banyak menyediakan lapangan pekerjaan di Indonesia ini,
sehingga para preman itu bekerja dan tidak memperbudak anak dibawah umur untuk
menjadi anak jalanan seperti pengemis pengamen dll. Selain itu, anak jalanan
dibawah umur yang ada di negara kita ini bisa terkurangi dan mereka bisa
mendapatkan pendidikan yang layak. Tapi apa boleh buat, kita sama-sama sebagai
masyarakat, kita hanya bisa menunggu keputusan pemerintah. Kalau saya mampu
untuk untuk menyediakan lapangan pekerjaan untuk mereka saya pasti sudah akan
membuatnya, tapi posisi saya disini tidak
mampu untuk melakukan semua itu.
Ø Responden 5
Nama : Pramitha Lidya Yanuarista
Alamat : Jln Tirto Utomo Gang 6 Tlogomas
Umur : 19 thn
Pekerjaan : Mahasiswi
Pertanyaan : Menurut anda apa faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya anak jalanan?
Jawaban : Menurut saya keberadaan anak jalanan tentunya mempunyai latar belakang dan
alasan berbeda, salah satu alasan mereka menjadi anak jalanan karena tekanan
sosial ekonomi orang tuanya yang tidak cukup untuk biaya hidup sehari-hari
sehingga mereka tidak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, ada pula anak
jalanan yang melakukan pekerjaan tersebut demi mendapatkan uang untuk biaya
hidupnya.
Ø Responden
6
Nama : Afifah
Nur Kumalasari
Alamat : Jln Tirto Utomo Gang 3 No 11 Tlogomas
Umur : 21
thn
Pekerjaan : Mahasiswi
Pertanyaan : Apa harapan anda terhadap anak-anak jalanan
dibawah umur yang semakin hari semakin bertambah?
Jawaban : Saya sangat menyayangkan adanya anak jalanan dibawah umur yang seharusnya
diusia mereka masih harus bersekolah dan menikmati masa anak – anaknya. Saya
berharap pemerintah mengurangi beban mereka dengan cara memberi pendidikan atau
kursus secara gratis agar mereka bisa menimba ilmu dan mendapat kerja yang
lebih layak.
BAB III
KESIMPULAN
·
Kesimpulan
responden 1
Meskipun
mereka anak jalanan, ternyata mereka juga mempunyai cita-cita yang tinggi,
mereka juga ingin hidup layak seperti yang lainnya. Kebanyakan dari mereka
sebenarnya juga tidak menghendaki hidup dijalanan seperti mengamen.
·
Kesimpulan
responden 2
Meskipun
pemerintah membuat sekolah khusus untuk anak-anak jalanan, itu semua tidak
menjamin mereka untuk bisa belajar dengan giat. Karena setiap anak jalanan
mempunyai niat/semangat belajar yang berbeda-beda.
·
Kesimpulan
responden 3
Untuk
mengurangi banyaknya jumlah anak jalanan di Indonesia sebaiknya pemerintah
lebih sering mengadakan razia anak jalanan, agar menimbulkan jera/ketakutan.
·
Kesimpulan
responden 4
Preman
yang memperbudakkan anak dibawah umur untuk menjadi anak jalanan kebanyakan
adalah orang penganguran, mereka bingung karena tidak tersedianya lapangan
pekerjaan yang cukup yang dapat menampungya, lalu para preman terjun ke dunia
yang bebas seperti hidup dijalanan dan mereka berbuat semena-mena. Bahkan para
preman itu sudah kebal dengan para pengaman jalanan.
·
Kesimpulan
responden 5
Anak
jalanan dibawah umur kebanyakan melakukan pekerjaan seperti mengamen disebabkan
maslah ekonomi, kebutuhan mereka banyak yang tidak terpenuhi tetapi pendapatan
mereka tidak ada.
·
Kesimpulan
responden 6
Harapan
masyarakat kepada pemerintah adalah dengan adanya sekolah gratis untuk orang
yang kurang mampu ekonominya. Karena saying sekali jika anak-aak di Indonesia
yang di bawah umur tidak mendapat pendidikan yang layak.
B. Analisa
·
Analisa
kesimpulan 1
Anak
jalanan juga berhak mempunyai cita-cita yang tinggi dan harus berusaha untuk
meraihnya.
·
Analisa
kesimpulan 2
Kegigihan
anak jalanan untuk belajar itu didasari oleh niat masing-masing individu.
·
Analisa
kesimpulan 3
Pemerintah
hendaknya lebih sering menugaskan para satpol pp untuk mengamankan/razia anak
jalanan di bawah umur.
·
Analisa
kesimpulan 4
Preman
yang memperbudakkan anak di bawah umur untuk menjadi pengikut mereka sebenarnya
didorong oleh faktor kurangnya lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia.
·
Analisa
kesimpulan 5
Tingkat
ekonomi yang rendah menyebabkan anak di bawah umur untuk melakukan pekerjaan
seperti mengamen yang seharusnya tidak dilakukan oleh mereka.
·
Analisa
kesimpulan 6
Pemeritah
hendaknya membuat system sekolah gratis untuk anak-anak miskin, agar mereka
bisa belajar dan nantinya menjadi orang sukses dengan mendapatkan pekerjaan
yang lebuh layak.
D. Saran
Sebaiknya pemerintah
menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup, dan merekrut pekerjanya dari dalam
negara Indonesia sendiri, tanpa mencari-cari pekerja luar negri yang
berdomisili di Indonesia. Karena itu semua menyebabkan banyak pengangguran di
Indonesia, yang nantinya di khawatirkan para pengangguran itu lebih suka
terjun/kerja dijalanan seperti mengamen, mencopet, mengemis, dan sangat
disayangkan kalau para pengangguran itu melibatkan anak dibawah umur untuk
membantu mereka dalam menjalankan aksinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar